Hening. Malam
ini sangat hening dan sunyi. Aku tidak bisa tidur nyenyak. Bermimpi tentang
sesosok yang tak ku kenal. Dalam mimpi itu, diriku seakan berjalan di atas
pasir. Terperosok ke dalam jurang gelap. Di jurang itu kulihat kau sedang duduk
termangu di sudut ruang. “Siapakah gerangan duduk sendirian di tempat segelap
ini?”, kataku dalam hati. Langkah demi langkah kurangkai dengan keberanian yang
sedikit kupaksakan untuk mendekati sosok tersebut. Sosok perempuan tua berambut
panjang tergerai tak terurus, merunduk di atas kedua bahunya yang disilangkan. Kupanggil
pelan, namun tak bergerak. Kupanggil lagi, dia tetap merunduk dan tidak
bergerak. Aku takut. Dalam pikirku bertanya – tanya siapakah dia dan mengapa
bisa ada disini sendiri?
Tiba – tiba di
tengah keheningan, dia berteriak mengusirku. “Pergi kau!siapa yang menyuruhmu
kesini?” Jantungku berdegup sangat kencang, kaget dan takut. Mengapa dia tiba –
tiba berteriak begitu keras untuk mengusirku padahal aku hanya ingin
menolongnya. Aku mendekatinya selangkah demi selangkah, aku bilang aku hanya
ingin menolongnya. “Jika kamu mau selamat, pergilah dari sini! Kamu jangan
perbah sekali – kali mendekati jurang karena kamu akan terperosok ke dalamnya”,
ucapnya.
Aku tidak tahu
maksudnya berkata seperti itu. Aku masih bertanya – tanya. Aku bingung. Tiba –
tiba diriku terlontar keluar dari jurang tersebut, terbaring di atas pasir yang
dihembus angin malam itu. Akhirnya ku tersadar, ternyata hal ini hanya mimpi. Aku
tidak tahu apa maksud dari mimpi itu. Aku masih terbayang sosok misterius itu. Aku
mencoba untuk mengalihkan perhatianku, namun tidak bisa. Aku duduk termenung, menatap
bintang – bintang malam itu di balik jendela kaca kamarku.
Sinar mentari
terpancar di sela – sela rongga jendela kamar. Burung – burung berkicau
menyambut pagi. Aku tidak bisa tidur hingga detik ini. Masih terngiang ucapan
sosok itu. Aku masih belum bisa menafsirkan perkataannya. Apa hubungannya
dengan jurang? Aku tidak pernah pergi ke kawasan jurang. Mimpi yang aneh. Akhirnya
aku beranjak dari tempat tidur, mencoba melakukan aktivitas yang lain agar
dapat melupakan mimpi itu. Namun, setiap aku hendak tidur, selalu terbayang
sosok itu.
0 comments:
Post a Comment
Let's comment aboout this