Sebuah Statement di Akhir

on Jun 29, 2011
Kemarin, Senin 27 Juni 2011 setelah mengikuti training ground game development, kemudian rapat akbar schematics, saya dan teman-teman yang lain mengikuti RUMJ ( Rapat Umum Mahasiswa Jurusan ) yang agendanya adalah penilaian LPJ dari Pengurus Harian HMTC kabinet sinergi dari tiap-tiap angkatan. Awalnya saya ragu mau ikut atau tidak, akhirnya bersama teman-teman memutuskan untuk ikut.

Ya, ketika di dalam pembacaan nilai berlangsung dimulai dari angkatan termuda, yaitu angkatan kami. Namun, kami belum bisa memberikan penilaian karena kami masih belum mengerti bagaimana jelasnya. Hmm, angkatan kami bisa dibilang angkatan yang cukup bandel memang, jadi hal-hal kecil, kesalahan-kesalahan kecil seakan membuat angkatan atas itu senang. Kami memang terkenal dengan segala kejelekan-kejelekan, namun saya yakin angkatan kami dapat memperbaiki semua itu.

Dikarenakan angkatan kami belum bisa membacakan hasil penilaian, kemudian di lanjutkan ke angkatan-angkatan lainnya. Selang berapa waktu ketika kami memberikan penilaian, jujur penilaian dari kami yang paling bagus, maklumlah angkatan termuda yang mungkin karena angkatan kami tidak mengetahui kepengurusan sebelumnya sehingga tidak ada pembanding.

Dalam ruangan ini terasa panas ketika penyampaian pendapat terjadi. Ada memang seorang dari angkatan tertua, yang selalu melontarkan kata-kata yang mungkin cukup "menusuk". Hahahaha, maklum beliau kan dari angkatan tertua yang sudah lebih banyak pengalaman.

Yang saya heran, pada pertemuan ini sudah didapatkan hasil penilaian tiap angkatan, namun untuk menentukan nilai ini butuh 2 jam lebih. Karena hasil dari perhitungan angkanya sangat cantik, 2,94 yang jika di convert dalam huruf menjadi BC. Hal ini memakan waktu yang sangat lama karena banyak pilihan metode. Saya cukup jengkel saat itu, karena saya sudah menunggu lama agar segera pulang, sudah LAPAR. Tapi, jikalau saya pulang dulu, saya tidak akan mengetahui ending dari permasalahan ini. Lama dan lama, akhirnya diputuskan bahwa penilaian yang dikeluarkan adalah BC.

Setelah itu, closing statement dari PH Kabiner sinergi. Pada saat itu, ada yang hingga menangis karena terharu dan bahagia. Hampir saja saya ikut terbawa tangisan, namun alhamdulillah saya tidak jadi menangis. Alhamduillah, semua berjalan lancar walaupun kondisi sempat memanas. Ketika seorang kakak dari angkatan tertua menyampaikan pesannya, "Hal yang baik tidak harus datang dari orang yang baik",itulah kata-kata yang saya suka. Bijaksana. Meskipun penuh dengan pernyataan-pernyataan pedas, namun ada pelajaran yang dapat diambil dari itu semua.

RUMJ kali ini menurut saya yang paling mengesankan. Hal - hal yang belum pernah saya dapatkan sebelumnya. Pengalaman dan pembelajaran yang baru. Berusaha menyikapi suatu hal dengan bijaksana dan dewasa, mengontrol emosi dan banyak hal lainnya. Akhir yang mengesankan, semoga di tahun depan menjadi lebih baik. Tak menutup kemungkinan hal yang sama akan terjadi lagi. Namun, semoga disikapi dengan cara yang tepat.


Sebuah statement di akhir itulah yang cukup melegakan dan mengesankan. Ketika hati semua orang mulai memanas dengan pernyataan - pernyataan pedasnya, namun dijawab dengan  kata-kata yang cukup bijaksana. Yah, memang sulit membaca pikiran dan hati orang lain. Kita tidak bisa mengetahui secara pasti apa motif dan maksud dari sebuah statement dan tindakan orang lain. Semoga semua dapat memberikan pelajaran bagi kita. Be Positive thinking. Temukan pelajaran di setiap hal di sekeliling kita.

Potret Bocah Masa Kini

on Jun 27, 2011
Minggu pagi, 26 Juni 2011. Saya beserta 5 teman yang lain mencoba menikmati minggu pagi di area Tugu Pahlawan Surabaya. Ketika saya beserta kelima teman saya yang kebetulan semua berkerudung, tiba-tiba terdengar selentingan dari seorang bocah, "Pondoknya pindah ya Mbak? Mondok kok di Pahlawan!". Sebuah kalimat menohok yang cukup menyelentik "kuping saya". Emang orang berkerudung selalu dari pondok ya? atau orang berkerudung tidak boleh bermain di tempat umum, di Tugu Pahlawan misalnya.  Begitu mereka memandang orang berkerudung. Erosi nilai - nilai agama dalam diri mereka. Memang orang berkerudung umumnya harus menjaga sikap dan perilakunya, namun adakalanya orang berkerudung juga harus melakukan suatu sikap dan terjun ke tempat-tempat umum untuk menganalisa kehidupan sekitar.

 Ya, lumayan di pagi ini udah dapet satu sampel kondisi bocah di Surabaya khususnya, kami memasuki kawasan Tugu Pahlawan, berjalan, melihat lingkungan sekitar. Miris. Saya merasa sangat miris melihat kondisi para bocah yang pada umumnya masih berusia pelajar. Rambut disemir merah, coklat, model punk, kaos oblong, pake jeans ples rantai gede, kemudian berkelompok, bermain gitar dengan lagu-lagu yang pastinya lagu "geje", tidak mencerminkan pelajar sedikitpun. Kata-kata vulgar dilantunkan dengan kerasnya oleh mereka.

Di lain sisi, di sepanjang kaki menyusuri jalanan menuju museum di Tugu, para bocah ini tak sungkan-sungkannya melontarkan kata-kata untuk coba menyapa kami , "halo cewek", "assalamu'alaikum", "ehm-ehm", dan kata-kata lain yang tentunya disampaikan dengan intonasi tidak sopan. Tidak sedikit juga para remaja yang duduk berpasangan, berpacaran , nge-genk , dan berkelompok-kelompok. Para remaja putri menggunakan pakaian yang serba minim. Sungguh miris melihat para generasi penerus bangsa yang terus-menerus mengalami degradasi moral.

Sempat terpikir bagaimana nasib Indonesia ke depan jika para generasinya terus mengalami pengikisan moralitas, bagaimana cara menyembuhkan penyakit ini di negeri tercinta ini. Nilai-nilai moral di masyarakat terus terkikis, diimbangi dengan budaya barat yang menyusup ke dalam budaya Indonesia. Budaya hedonis, hura-hura, pakaian serba minim, dan budaya-budaya barat lainnya. Hal ini tentu menjadi perhatian serius bagi kita. Tidak etis rasanya kita sebagai generasi muda membiarkan semua ini berjalan begitu saja, namun bagaimana caranya untuk memperbaiki moralitas bangsa ini, khususnya para bocah yang seharusnya mengenyam bangku pendidikan yang optimal. Ini menjadi pe-er bagi kita semua untuk menemukan solusinya dan bertindak nyata.

Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor agama. Jikalau pengetaahuan mengenai agama semakin hilang, maka moralitas juga ikut hilang, karena agama memegang peranan penting dalam pendidikan moral. Anak - anak dan remaja-remaja saat ini kurang tertarik untuk mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan. Mereka lebih suka mendatangi acara musik, orkestra, jalan-jalan ke Mall, shopping, dan kegiatan hura-hura yang lain. Hal ini menjadi permasalahan dasar dalam permasalahan moral.



Keberatan dengan pe-er nya????? Wah kalau pada keberatan, perlu dipertanyakan ini nilai kepedulian sosialnya. Mungkin saat ini nasionalisme sudah mulai terkikis dari otak para generasi muda. Yang mereka kenal hanya hal-hal yang sifatnya seneng-seneng, hura-hura. Untuk mengembalikan niai-nilai nasionalis, tentu bukan hal yang enteng. Perlu effort besar untuk mewujudkan itu. Mari bersama memperbaiki moral bangsa ini dengan berpegang pada agama dan pancasila.

QUIZ - Visit Indonesia - Official Website for Indonesia Tourism and Travel Information

on Jun 24, 2011
Setelah sepekan UAS, akhirnya selesai juga tinggal menunggu hasil, semoga saja memuaskan. Iseng - iseng main ke lab, nah di facebook lagi booming Quiz- Visit Indonesia. Daripada nganggur, ya saya mencoba buka link-nya, ada 5 pertanyaan yang harus dijawab dan kesempatan hanya satu kali tiap pertanyaan.

Dengan menjawab pertanyaan pariwisata Indonesia sebanyak-banyaknya dan mengajak teman-teman Anda untuk ikutan kuis ini, akan mendapatkan poin. Kumpulkan poinnya dan menangkan wisata ke Pulau Komodo 3 hari 2 malam untuk 5 orang pemenang. Hadiah termasuk tiket, akomodasi, dan uang saku.
Selain itu juga tersedia 1 Digital Photo Frame, 2 Digicam, 3 IPOD Shuffle dan 10 Flashdisk yang akan di undi untuk peserta yang memperoleh poin menjawab soal minimal 100 point (Undian tidak berlaku bagi pemenang wisata ke Pulau Komodo)


Mengaku cinta Indonesia ayo coba buka link di bawah ini:
http://www.indonesia.travel/quiz/index.php?fuid=100000697986367