Goes to LAPAN #2

on Jul 3, 2013
Terik siang itu menggugah kami untuk pergi. Perut sudah keroncongan ria sedari keluar dari Kereta malam itu. Kami harus menahan lapar hingga tiba di penginapan. Tak tertahan lagi, kami pergi ke warung bambu Tuan Takur *baca : julukan oleh Pak Tri kepada Bapak pemilik warung. Hmmm, dan warung bambu itu sudah tutup, padahal tadi waktu dhuhur masih buka. Kami kembali ke penginapan, tapi di tengah perjalanan kembali ke penginapan, ada satu toko. Indomie, yaa disana ada mie. Indomie lagi Indomie lagi. Kami akhirnya minta buatkan mie karena perut ini sudah melilit.

"Wonten sekul, Bu", tak sadar aku pakai bahasa krama Jawa disini, tidak berasa lagi di Bogor dan harusnya bahasa Sunda yang dipakai. "Oh nggih, ngagem sekul?.", Wah, ternyata Ibunya juga dari Jawa. Alhamdulillah, karena tadi asal ceplos aja pakai bahasa Jawa. Pada akhirnya kami berkomunikasi dengan bahasa  Jawa. Hehhehehe.

Setelah makan mie + nasi, lumayan sudah kenyang. Kami sudah memiliki energi kembali untuk beraktivitas. Ternyata Ibu yang punya toko orang Purworejo dan suaminya orang Magetan, satu daerah dengan salah satu dari kami, Dadang. Hah, dunia ini memang sempit. Dimanapun tetap bertemu dengan orang - orang yang sebenarnya dekat.

Perut sudah terisi, saatnya kembali ke penginapan dan Tidur!! Hahhaha, menanti esok pagi untuk mengenal lingkungan ini lebih jauh :)

0 comments:

Post a Comment

Let's comment aboout this